Mahasiswa Mandiri Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Agribisnis Terjun Bersama Perhutani Probolinggo Ke Lahan Agroforestry LMDH “Seger Nerimo”

Mahasiswa Mandiri Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Agribisnis UPN “Veteran” Jawa Timur Terjun Bersama Perhutani Probolinggo Ke Lahan Agroforestry LMDH “Seger Nerimo”


Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur menjalani Magang Mandiri Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo. Para mahasiswa melakukan kunjungan ke LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) “Seger Nerimo” untuk meninjau lahan perhutani yang di sewakan. Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Wonokerso Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sukapura pada Senin, 6 Mei 2024.
Mochammad Wisnu Wachidan, Salsabila Arysca Dara, Daniel Ivandha Putra Wibowo, dan Zaidan Akmal Athillah, mahasiswa magang UPN “Veteran” Jawa Timur didampingi oleh Bapak Badrus selaku Kepala Resort Polisi Hutan (KRPH) Wonokerso dan Bapak Subur selaku Ketua LMDH “Seger Nerimo” dan tokoh masyarakat di Desa Wonokerso, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo membahas serta berdiskusi mengenai Perjanjian Kerjasama (PKS) yang dilakukan bersama Perhutani.

“Perjanjian Kerjasama (PKS) ini dibilang membantu ya membantu, tapi dikatakan menguntungkan ya sedikit. Karena ancaman yang ada disini yaitu hujan belerang dan angin kencang sehingga membuat lahan rusak dan tanamannya mati” ujar Pak Subur. Solusi untuk meminimalisir ancaman tersebut yaitu dengan memangkas/merempes tanaman cemara agar disaat angin kencang datang kembali tidak roboh menimpa tanaman pertanian dibawahnya. Sistem PKS ini bertujuan membantu kepentingan masyarakat yang menggunakan kawasan hutan untuk budidaya pertanian, ternak dan lainnya supaya lebih mematuhi peraturan pemanfaat dan pengguna kawasan hutan semakin paham. “PKS sekarang ini harus diketahui oleh Asper Kepala Resor Pemangkuan Hutan (KRPH) dan LMDH harus sama-sama mengetahui dan memantau” jelas Pak Badrus.

Lahan yang di PKS kan di Desa Wonokerso ditanami beberapa tanaman seperti kentang, gubis, dan daun bawang. Salah satu lahan yang ditinjau adalah lahan daun bawang yang berada di Petak 67A yang mana ada dibawah tegakan pohon cemara. Petak tersebut terletak di ketinggian 2250 mdpl dengan kondisi lahan yang curam. “Jika lahannya miring seperti ini bagaimana cara memanennya ya pak?” tanya Salsabila. “Masyarakat disini sudah terbiasa menanam dan memanen dengan kemiringan yang tidak normal bahkan laripun bisa mbak” jawab Pak Subur. Para mahasiswa merasa heran dan kagum atas jawaban dari Pak Subur.

Melalui kegiatan ini para mahasiswa berterima kasih kepada Pak Badrus selaku Kepala Resort Polisi Hutan (KRPH) Wonokerto yang telah memberikan ruang untuk bisa memperoleh ilmu agroforestry yang sangat bermanfaat dan bisa terserap dengan baik pula. Selain itu juga berterima kasih kepada Pak Subur selaku Ketua LMDH “Seger Nerimo” yang telah memberi wawasan dan waktunya untuk berbagi ilmu kepada para mahasiswa.