Mahasiswa Bina Desa UPN “Veteran” Jawa Timur Latih Warga Pangloan Buat Keju Quick Melt

Mahasiswa Bina Desa UPN “Veteran” Jawa Timur Latih Warga Pangloan Buat Keju Quick Melt Bernilai Ekonomis, Dukung SDGs di Tingkat Desa

Desa Kemiri, 30 Mei 2025 – Dalam upaya mewujudkan pemberdayaan masyarakat desa berbasis potensi lokal, mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dari Fakultas Pertanian, Program Studi Agribisnis, yang tergabung dalam Kelompok 1 Program Bina Desa, melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan keju quick melt kepada warga Dusun Pangloan, Desa Kemiri.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja unggulan mahasiswa dalam rangka mendorong pemanfaatan potensi sumber daya lokal, khususnya susu sapi segar, menjadi produk olahan bernilai ekonomi tinggi. Kegiatan ini secara langsung mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin ke-8 yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.

Dusun Pangloan dikenal sebagai sentra peternak sapi perah di Desa Kemiri. Produksi susu sapi segar sangat melimpah, namun belum sepenuhnya dimanfaatkan menjadi produk turunan yang memiliki nilai tambah. Menyadari peluang tersebut, mahasiswa hadir dengan solusi konkret melalui pelatihan pembuatan keju quick melt atau keju leleh, yang mulai populer sebagai bahan makanan dan camilan modern.

Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Mei 2025 bertempat di kediaman Bapak Tomo, Ketua RT 2 Dusun Pangloan. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 20 peserta, yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga yang tertarik untuk menambah penghasilan keluarga melalui usaha olahan pangan.

Kegiatan dibuka dengan sesi sosialisasi mengenai keju quick melt, termasuk manfaat ekonomi dan peluang pasar. Mahasiswa kemudian menjelaskan secara mendetail alat dan bahan yang dibutuhkan serta proses pembuatannya. Proses pembuatan keju disampaikan secara runtut, mulai dari:

  1. Memanaskan susu sapi segar hingga suhu hangat kuku.
  2. Mematikan api dan menambahkan 7 sendok makan cuka sambil terus diaduk hingga terbentuk gumpalan.
  3. Menyaring gumpalan tersebut dan membilasnya menggunakan air bersih.
  4. Menambahkan larutan 1 sendok teh asam sitrat dan soda kue, kemudian menggiling campuran tersebut menggunakan blender agar teksturnya halus dan lembut.

Setelah sesi penjelasan, mahasiswa melakukan demonstrasi langsung. Para peserta tampak sangat antusias dan aktif bertanya. Beberapa bahkan maju untuk mencoba mengaduk dan mencetak hasil keju yang telah jadi. Keakraban antara mahasiswa dan warga terlihat dari interaksi yang cair dan penuh semangat belajar.

Tidak berhenti pada pembuatan keju saja, mahasiswa juga memperkenalkan contoh produk turunan dari keju quick melt, yakni roti gulung isi keju yang dilapisi tepung panir dan digoreng hingga krispi. Camilan ini mudah dibuat, bahan-bahannya pun mudah ditemukan, dan sangat potensial dijual di sekitar sekolah maupun pasar desa.

Para peserta sangat antusias mencicipi hasil olahan tersebut. “Rotinya enak ini, rasa kejunya gurih, lembut. Cocok buat dijual di dekat sekolah,” ungkap Bapak Kumsum, Kepala Dusun Pangloan, yang turut hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap para peserta, khususnya ibu rumah tangga, dapat meneruskan keterampilan yang diperoleh menjadi usaha mikro berbasis rumah tangga, sehingga bisa meningkatkan taraf ekonomi keluarga dan membuka lapangan pekerjaan di desa secara mandiri.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari peran perguruan tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat, serta komitmen terhadap pembangunan desa berkelanjutan. Dengan memanfaatkan keunggulan lokal, warga Pangloan diajak untuk tidak hanya menjadi penghasil bahan baku, tetapi juga pelaku utama dalam rantai nilai produk pangan yang lebih modern dan bernilai tinggi.