Perhutani Libatkan Mahasiswa MBKM dalam Panen Tebu sebagai Wujud Nyata Corporate Citizenship

Judul: Menyisipkan gambar...

Mojokerto, Mei 2025– Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto yang berada dibawah naungan Perhutani Divisi Regional Jawa Timur melaksanakan kegiatan panen tebu sebagai salah satu bentuk implementasi dalam mengolah hutan produksi yang berkelanjutan. Keberhasilan panen tebu tidak hanya dilihat dari segi ekonomi, tetapi juga bukti nyata Perhutani sebagai corporate citizenship. Panen kali ini melibatkan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang sedang melaksanakan magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). 

Keikutsertaan mahasiswa MBKM dalam kegiatan ini merupakan bentuk pembelajaran secara langsung di lapangan. Mahasiswa dapat belajar terkait sistem agroforstri, kemitraan, dan peran Perhutani dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dalam mengelolah lahan tebu secara produktif dan berkelanjutan. 

M.Yosrilrafiq selaku KSS Perencanaan & Monev Agro Divre Jatim mengatakan bahwa keikutsertaan mahasiswa MBKM merupakan wujud keterbukaan Perhutani terhadap generasi muda, sekaligus komitmen nyata dalam menjalankan peran sebagai corporate citizenship“Perhutani ingin mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman di kantor, tapi juga mengalami langsung di lapang bagaimana hutan dikelola dengan pendekatan sosial dan berkelanjutan,” ujarnya.

Kegiatan panen tebu ini memberikan wawasan langsung kepada mahasiswa yang semulanya hanya mempelajari teori di perkuliahan. Kegiatan panen tebu ini dilaksanakan di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto ini merupakan wujud nyata Perhutani dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke 12 : Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dan poin ke 17 : Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Selama kegiatan panen tebu mahasiswa memperoleh wawasan terkait standarisasi dan keamanan proses pemanenan, Tebang Muat Angkut (TMA) serta bentuk kerja sama Perhutani, masyarakat desa sekitar hutan dan stakeholder lainnya. Keikutsertaan mahasiswa MBKM pada kegiatan ini tentunya juga didampingi oleh tenaga ahli Perhutani Divisi Regional Jawa Timur dan tenaga teknis Perhutani KPH Mojokerto.

Kepala Resor Pemangku Hutan (KRPH) Garung wilayah KPH Mojokerto menyampaikan, “Sebagai corporate citizenship, kami tidak hanya menjalankan usaha, tapi juga menghadirkan dampak positif yang nyata bagi lingkungan dan sosial masyarakat,” ujarnya. Hal ini memperlihatkan bahwa keberhasilan bisnis dapat dicapai bersamaan dengan kontribusi terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Perhutani membuktikan bahwa prinsip corporate citizenship merupakan strategi dan komitmen nyata yang berdampak. Perhutani tidak hanya berperan sebagai pengelola sumber daya alam, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang peduli terhadap lingkungan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.