Mojokerto, 6 Mei 2025 — Lima mahasiswa Program Studi Agribisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur tengah menjalani program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di PT. Lembaga Sahabat Petani Indonesia, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Melalui pendekatan pertanian organik, para mahasiswa tak hanya belajar teori, tetapi juga berkontribusi langsung dalam praktik budidaya hingga pemasaran hasil pertanian hortikultura. Hal ini menjadi sebuah langkah nyata untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) ke-2 : Tanpa Kelaparan (Zero Hunger).
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan suatu program yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud Ristek untuk para mahasiswa. Tujuan program ini yaitu untuk membantu mempercepat inovasi, kreativitas, dan kapasitas di bidang pendidikan tinggi, serta berbagai kebebasan lainnya. Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur khususnya program studi agribisnis juga turut serta mendukung kelancaran program ini. Mereka telah menggandeng berbagai mitra perusahaan yaitu salah satunya adalah PT. Lembaga Sahabat Petani.
PT. Lembaga Sahabat Petani merupakan perusahaan yang berfokus pada pertanian organik dan berkelanjutan. PT. Lembaga Sahabat Petani berperan aktif dalam pengarahan dan pendampingan terhadap petani dalam penerapan praktik pertanian organik. Perusahaan ini juga memiliki peran penting dalam memastikan produk dari hasil pertanian organik memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
Program magang MBKM ini dimulai sejak Februari dan berlangsung selama empat bulan hingga Juni 2025, setara dengan 20 SKS. Mahasiswa terlibat dalam seluruh proses pertanian organik, mulai dari persiapan lahan, penanaman, perawatan, hingga pascapanen dan pemasaran berbagai komoditas hortikultura seperti melon, semangka, jagung manis, cabai, tomat, pakcoy, selada, dan buncis.
“Kami ingin mengimplementasikan ilmu yang kami pelajari dari kampus dan memahami praktek lapang secara langsung,” ujar Imtitsal, salah satu mahasiswa magang. Mereka mengikuti berbagai kegiatan dalam magang ini, dimulai dari pengenalan konsep pertanian organik, praktik lapangan dalam budidaya, hingga analisis pasar dan strategi pemasaran. Selama magang, mereka dilatih untuk membuat pupuk organik, dekomposer, dan pengendalian hama melalui pembuatan pestisida nabati. Mereka juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan para petani lokal, belajar langsung dari praktisi, serta menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di kampus.
Mengapa harus pertanian organik? Pertanian organik bukan hanya lebih sehat dan aman bagi konsumen, tetapi juga lebih menjaga kesuburan tanah dan keseimbangan ekosistem dalam jangka panjang. Pertanian organik juga dinilai mampu meningkatkan nilai jual produk pertanian karena tren konsumen yang semakin sadar akan kesehatan. “Pertanian organik bukan tren sesaat. Ini kebutuhan jangka panjang. Tanah yang sehat, hasil yang aman, dan petani yang berdaya. Kami senang mahasiswa ikut belajar dan mendukung kegiatan ini.” ungkap Purnomo, Direktur Utama PT. Lembaga Sahabat Petani.
Pendekatan ini sejalan dengan SDG’s ke-2 (Zero Hunger), yang tidak hanya menargetkan penghapusan kelaparan, tetapi juga menekankan pentingnya ketahanan pangan, pangan bergizi, dan sistem pertanian berkelanjutan. Mahasiswa tidak hanya memproduksi pangan, tetapi juga ikut memikirkan cara menghadirkan pangan yang sehat dan aman bagi masyarakat.
Kegiatan magang ini tidak hanya membekali mahasiswa dengan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter kewirausahaan dan tanggung jawab sosial. Mahasiswa turut terlibat dalam promosi hasil panen secara langsung maupun melalui media sosial. “Banyak yang bilang pertanian itu ketinggalan zaman. Tapi di sini kami membuktikan, pertanian justru masa depan. Asalkan kita menanam dengan pengetahuan dan kepekaan,” pungkas Khoirul Arifin, Pembimbing lapang mahasiswa magang.
Sebagai bentuk integrasi antara dunia akademik dan sektor industri, program magang MBKM yang dijalankan bersama PT. Lembaga Sahabat Petani memberikan kontribusi dalam memperkuat kompetensi Mahasiswa khususnya pemahaman mengenai dinamika industri pertanian mulai dari aspek produksi hingga strategi distribusi dan pemasaran produk organik. Program magang ini menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktik dengan wawasan mengenai tantangan nyata di dunia pertanian. Dengan semangat “Menanam Harapan, Menuai Keberlanjutan,” mahasiswa UPNVJT membuktikan bahwa pertanian bisa menjadi jalan untuk masa depan yang lebih sehat.