Mahasiswa Bina Desa PKKM Agribisnis 2024 UPN “Veteran” Jawa Timur Sukses Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Praktik Pembuatan Pakan Alternatif (Silase) untuk Sapi Perah di Desa Kemiri, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan

Desa Kemiri terletak di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Desa ini berada di ketinggian sekitar 940 meter di atas permukaan laut, dengan kontur wilayah yang bervariasi antara dataran tinggi dan perbukitan. Lokasi geografis ini menjadikan Desa Kemiri memiliki iklim sejuk, yang ideal untuk kegiatan pertanian, peternakan, dan perkebunan. Potensi peternakan sapi perah di Desa Kemiri sangat besar, terutama karena kondisi geografis desa yang berada di dataran tinggi dengan iklim sejuk. Iklim ini sangat ideal untuk peternakan sapi perah, karena suhu yang nyaman mendukung produktivitas sapi dalam menghasilkan susu. Selain itu, lahan yang tersedia di desa juga cukup luas dan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pakan ternak alami, seperti rumput dan tanaman hijauan yang berkualitas.
Desa Kemiri juga memiliki akses ke sumber daya air yang melimpah, yang sangat penting dalam kegiatan peternakan. Sumber air ini tidak hanya mendukung kebutuhan air minum bagi ternak, tetapi juga membantu menjaga kebersihan kandang dan proses pengolahan susu. Ketersediaan sumber daya alam yang mendukung, ditambah dengan kemampuan masyarakat desa dalam bercocok tanam, menjadikan peternakan sapi perah sebagai sektor potensial yang bisa memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat.

Sosialisasi dan pelatihan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 11 September 2024 yang bertempat di salah satu rumah warga Dusun Sereng (Bapak Suhadi). Kegiatan ini disambut baik masyarakat Desa Kemiri dan dihadiri oleh gabungan kelompok tani (Kelompok Tani Sidomuncul 1, 2, 3, dan 4), para pemuda Desa Kemiri, serta mahasiswa kelompok 2 Bina Desa PKKM Agribisnis 2024 (Andru Armana, Denlora Nor Muhammad, Toriq Aulia Rahman, Hanggita Adwaa Saputri, Praventiara De Aliyil Rivia Kemuning, Safrina Maharani Putri, dan Dary Ilham Aditya). Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi tentang gambaran, kelebihan, dan kekurangan pakan alternatif (silase), serta prosedur pembuatannya.

Dilanjutkan dengan pelatihan langsung, praktik pembuatan pakan alternatif (silase) bersama dengan masyarakat Desa Kemiri. Harapan dari kegiatan ini semoga dapat menambah wawasan baru bagi masyarakat Desa Kemiri, khususnya sekuruh anggota Kelompok Tani Sidomuncul dan dapat bermanfaat ke depannya untuk peternakan di Desa Kemiri, serta agar peternak tidak ketergantungan pada pakan hijauan saja dan peternak tidak kebingungan mencari hijauan.

Pelatihan pembuatan pakan alternatif berupa silase di Desa Kemiri merupakan langkah strategis untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi para peternak di Desa Kemiri, terutama terkait ketersediaan pakan ternak sapi perah, khususnya saat musim kemarau. Dalam kondisi ini, banyak peternak yang kesulitan mendapatkan pakan hijauan, karena lahan yang mengering dan tanaman yang tidak tumbuh dengan baik. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan juga para peternak dapat memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar mereka untuk diolah menjadi pakan alternatif untuk sapi perah yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat disimpan dalam jangka waktu lebih lama. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman dasar kepada masyarakat Desa Kemiri mengenai jenis-jenis bahan yang dapat diolah menjadi pakan ternak, seperti jerami, dedak, ampas tahu, kulit kopi, atau limbah pertanian lainnya. Bahan-bahan ini biasanya tersedia melimpah di Desa Kemiri, namun sering kali tidak dimanfaatkan secara maksimal. Melalui pelatihan, para peternak akan diajarkan cara mengolah bahan-bahan tersebut menjadi pakan yang tidak hanya bernutrisi, tetapi juga lebih hemat biaya dibandingkan harus membeli pakan jadi dari luar.

Selain itu, pelatihan ini juga melibatkan teknologi fermentasi sebagai salah satu teknik untuk meningkatkan kualitas pakan alternatif. Dengan fermentasi, bahan pakan dapat disimpan lebih lama dan lebih mudah dicerna oleh ternak, sehingga meningkatkan efisiensi pemberian pakan. Para peternak diajarkan bagaimana membuat fermentasi pakan menggunakan bahan sederhana dan murah seperti molase, dedak, dan bakteri pengurai. Hasilnya, pakan fermentasi ini bisa digunakan sebagai cadangan pakan sapi perah yang sangat bermanfaat terutama saat pakan hijauan sulit didapatkan. Selama pelatihan, para peternak juga didorong untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam mencari dan menyediakan pakan. Penggunaan silase sebagai pakan ternak sapi perah memberikan berbagai manfaat yang signifikan bagi peternakan sapi perah, terutama dalam menjaga kestabilan pasokan pakan sepanjang tahun. Salah satu manfaat utama silase adalah kemampuannya untuk menjadi cadangan pakan berkualitas tinggi selama musim kemarau atau saat hijauan segar sulit ditemukan. Silase dibuat melalui proses fermentasi yang meningkatkan daya tahan dan nilai gizi pakan, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama tanpa kehilangan kualitasnya. Manfaat lain dari penggunaan silase adalah efisiensi biaya pakan. Dibandingkan dengan pakan komersial, silase bisa diproduksi sendiri oleh peternak dengan menggunakan bahan-bahan lokal seperti rumput, jagung, atau limbah pertanian. Hal ini tidak hanya mengurangi biaya pembelian pakan, tetapi juga memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar Desa Kemiri secara lebih maksimal, mendukung keberlanjutan ekonomi peternak sapi perah.