Surabaya, 28 Oktober 2024 – Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur menggelar kegiatan evaluasi pelaksanaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri Berbasis Agripreneur Digital melalui acara Focus Group Discussion (FGD). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian akhir program hibah PKKM (Program Kompetisi Kampus Merdeka) yang telah berjalan selama tahun 2024. Bertempat di Hotel Movenpick Surabaya, FGD ini melibatkan berbagai pihak, termasuk dosen, tenaga kependidikan, serta mitra dari dunia usaha dan industri (DUDI), dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan program yang fokus pada digitalisasi agripreneur di sektor pertanian.
Program MBKM merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk meningkatkan softskill mahasiswa dan mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja. Program ini dirancang agar mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman langsung di lapangan melalui kegiatan magang, kewirausahaan, pengabdian masyarakat, serta proyek independen. Di Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur, program ini mengangkat tema Agripreneur Digital untuk memfasilitasi pengembangan keterampilan mahasiswa di bidang wirausaha pertanian berbasis teknologi digital, dengan tujuan menciptakan lulusan yang siap bersaing dalam industri pertanian modern.
Dalam kegiatan FGD yang dilaksanakan pada 28 Oktober 2024 ini, hadir 37 dosen dan tenaga kependidikan dari Program Studi Agribisnis, serta perwakilan dari mitra industri seperti PT Aneka Tuna Indonesia, PT Great Giant Pineapple, PT Herba Emas Wahidatama, dan Qurota Academy. Selain itu, mitra akademik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dan mitra desa dari Desa Kemiri, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, turut berpartisipasi dalam diskusi yang bertujuan untuk mengevaluasi keterlaksanaan dan tantangan yang dihadapi selama program berjalan.
Kegiatan FGD dibagi menjadi dua sesi utama. Pada sesi pertama, mitra dari PT Herba Emas Wahidatama dan PT Great Giant Pineapple menyampaikan laporan terkait implementasi program di perusahaan masing-masing, termasuk pelaksanaan magang industri dan kegiatan kewirausahaan digital. Sementara pada sesi kedua, perwakilan dari PT Aneka Tuna Indonesia, Qurota Academy, UNS, dan Desa Kemiri memberikan tanggapan evaluasi serta memaparkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, termasuk kolaborasi dalam riset mahasiswa, kegiatan dosen magang industri, dan pengembangan kemitraan.
Salah satu poin penting yang diangkat dalam diskusi adalah capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditargetkan. Pada tahun ini, Prodi Agribisnis telah mencapai beberapa indikator utama, seperti publikasi berita di website dan media sosial, serta penyebaran video dokumentasi program di YouTube. Evaluasi dari para mitra industri dan akademik ini diharapkan bisa memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai progres program, tantangan yang dihadapi, serta rencana tindak lanjut untuk perbaikan ke depan.
Selama diskusi, para peserta juga menggali tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program, mulai dari kendala teknis hingga strategi penguatan kemitraan dengan industri. Beberapa peserta menyoroti pentingnya peningkatan keterlibatan mitra industri dalam proses magang mahasiswa, terutama terkait pendampingan dan supervisi. Selain itu, muncul rekomendasi untuk mengembangkan program yang lebih inovatif guna menjawab kebutuhan industri pertanian berbasis digital yang semakin dinamis.
Acara yang berlangsung dari pagi hingga sore hari ini ditutup dengan kesimpulan dari masing-masing sesi diskusi dan penyusunan rencana tindak lanjut untuk tahun 2025. Hasil dari FGD ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dalam program PKKM di Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur, sehingga mampu menciptakan agripreneur yang tangguh, adaptif, dan siap bersaing di era digital.