Implementasi Kegiatan Studi Independen di AGAVI oleh Mahasiswa Agribisnis UPN “Veteran” Jawa Timur melalui Penyuluhan Produk Inovasi Minuman Herbal di Desa Gelam Sidoarjo.
Sekelompok mahasiswa Prodi Agribisnis Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur baru saja sukses menerapkan ilmu yang diperoleh dari program Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di PT Agritama Sinergi Inovasi (AGAVI). Selama satu semester sejak bulan Februari hingga Juni, mereka mengikuti kelas Future Food Research and Development (R&D) yang memberikan wawasan mendalam tentang proses pengembangan produk pangan dari ide awal hingga peluncuran.
Menurut Tiara, salah satu peserta, pengalaman ini sungguh membuka mata mereka tentang kompleksitas di balik produk pangan yang dikonsumsi sehari-hari. “Di AGAVI, kami tidak hanya belajar teori, tapi juga praktik langsung dalam setiap tahap pengembangan produk,” ungkapnya. Nadia menambahkan bahwa mereka belajar R&D bukan hanya soal menciptakan rasa baru, tetapi juga memastikan produk aman, bergizi, dan sesuai kebutuhan konsumen.
Dalam program tersebut, para mahasiswa dibagi dalam tim dan ditantang untuk menciptakan produk pangan inovatif. Salah satu tim mengembangkan minuman herbal “Goldenblend Tonic” yang merupakan kombinasi rempah-rempah berkualitas tinggi seperti jahe, kunyit, lengkuas, sereh, dan jeruk nipis, dengan madu sebagai pemanis alami. “Mulai dari tren pasar, target konsumen, biaya bahan baku dan kemasan harus dipertimbangkan. Ini bukan tugas kuliah biasa, tapi proyek nyata,” terang Nasywa.
Setelah konsep produk disetujui, mereka memasuki fase prototyping dan pembuatan House of Quality (HOQ) untuk menerjemahkan keinginan pelanggan menjadi spesifikasi teknis operasional yang terukur. Uji sensori dengan indera manusia juga dilakukan untuk menguji produk. Studi kelayakan dan perhitungan harga pokok produksi (HPP) menjadi fokus berikutnya. “Ini bagian menantang. Kami harus menghitung biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan margin keuntungan. Produk hebat bisa gagal jika tidak kompetitif harga,” ungkap Sephia.
Tahap selanjutnya menyusun blueprint produk mencakup rencana produksi, pemasaran, distribusi, serta market test di mana prototipe diuji konsumen sesungguhnya. Analisis kesesuaian konsep-penerimaan konsumen, customer journey, dan launch canvas (komersialisasi) juga dilakukan untuk memastikan produk siap diluncurkan.
Berbekal pengetahuan dan pengalaman berharga dari AGAVI, para mahasiswa kemudian turun ke lapangan. Mereka menggelar penyuluhan pembuatan produk inovasi minuman herbal Goldenblend Tonic di Desa Gelam, Kecamatan Candi, Sidoarjo pada Kamis, 6 Juni 2024. Kegiatan didampingi koordinator dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Candi, Rizki. Metode yang dilakukan meliputi presentasi, diskusi, serta praktik langsung pembuatan minuman herbal. Kegiatan di Pendopo Gedhe Situs Doro ini bertujuan memberdayakan Kelompok Wanita Tani Desa Gelam dengan keterampilan mengolah hasil tani menjadi produk bernilai ekonomi.
Sephia, Nasywa, Nadia, dan Tiara memperkenalkan Goldenblend Tonic sebagai minuman herbal segar rendah gula yang kaya manfaat kesehatan. “Selain meningkatkan imunitas tubuh, minuman ini membantu melancarkan pencernaan, menjaga kadar gula darah, serta kaya antioksidan yang melindungi dari efek radikal bebas,” jelas Sephia.
Ibu Lurah Desa Gelam, Sri Astuti menyambut baik inisiatif mahasiswa ini. “Kami sangat mengapresiasi upaya mahasiswa dalam memberdayakan wanita tani di desa kami. Dengan adanya produk inovasi seperti Goldenblend Tonic, kami berharap dapat menciptakan peluang ekonomi baru dan berkontribusi dalam pembangunan industri lokal yang berkelanjutan.” Kelompok Wanita Tani Desa Gelam antusias mempelajari pembuatan Goldenblend Tonic. Dengan pendampingan tepat, produk ini diharapkan menjadi peluang ekonomi baru dan berkontribusi pada pembangunan industri lokal berkelanjutan di daerah tersebut. Ibu Lurah berkomitmen mendukung program pemberdayaan masyarakat seperti ini yang mewujudkan potensi lokal.