
Jombang – 25 Juli 2025
Biji durian yang selama ini dianggap limbah dan berakhir di tumpukan sampah, kini disulap menjadi bahan baku bernilai tinggi oleh warga Desa Wonosalam, Kabupaten Jombang. Lewat program sosialisasi bertema “Pengolahan Biji Durian Jadi Tepung: Wujudkan Konsep Zero Waste untuk Keberlanjutan”, masyarakat diajak memanfaatkan limbah biji durian menjadi tepung yang dapat diolah menjadi berbagai produk pangan seperti kue, mie, dan camilan sehat.
Program ini tidak hanya mengubah limbah menjadi produk bernilai jual, tetapi juga menjadi langkah nyata untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan mendukung keberlanjutan.
Inovasi ini digagas oleh tim dosen dan mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur. Tim dipimpin oleh Nisa Hafi Idhoh Fitriana, SP., MP. sebagai ketua, didampingi dua dosen lainnya, Sutrisno Adi Prayitno, S.TP., M.P. dan Risqi Firdaus Setiawan, SP., MP., serta dibantu oleh dua mahasiswa.
Kegiatan ini juga melibatkan kelompok tani yang aktif mengumpulkan bahan baku biji durian.
Program ini merupakan salah satu agenda dalam rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat tahun 2025 yang diselenggarakan oleh UPN “Veteran” Jawa Timur. Pelaksanaannya mencakup berbagai tahapan, mulai dari penyuluhan untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat dan potensi pengolahan biji durian, pelatihan yang membekali peserta dengan keterampilan teknis, hingga praktik langsung pembuatan tepung agar masyarakat dapat menguasai prosesnya secara menyeluruh dan mampu mengaplikasikannya secara mandiri di kemudian hari.

Selama ini, biji durian di Wonosalam umumnya hanya dibuang atau digunakan sebagai pakan ternak. Selain tidak memiliki nilai ekonomi optimal, limbah ini juga berpotensi mencemari lingkungan, menimbulkan bau tidak sedap, bahkan menjadi sarang bakteri dan serangga.
Padahal, biji durian mengandung karbohidrat, serat, dan vitamin B kompleks yang bermanfaat bagi kesehatan, serta dapat diolah menjadi tepung dengan potensi pasar yang menjanjikan.
Program ini hadir untuk:
- Mengurangi limbah organik dengan konsep zero waste.
- Membuka peluang usaha baru bagi masyarakat desa.
- Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya nomor 2 (Zero Hunger) dan 3 (Good Health and Well-Being).
Sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan inovasi berkelanjutan yang berbasis sumber daya lokal.