MAHASISWA MBKM PERHUTANI KPH TUBAN AJAK SISWA SD TANAM CABAI DAN TERONG, WUJUDKAN SDGs POIN 2: Zero Hunger

Panceng, 28 Mei 2025 — Dalam rangka mendukung implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa magang UPN “Veteran” Jawa Timur dari Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban mengadakan kegiatan edukatif dan tanam bersama siswa SD UPT SDN 322 Panceng, Gresik. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat dan sukacita, mengusung tema: “Tangan Kecil, Dampak Besar: Berkebun Bersama, Wujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Poin 2.”

Acara tersebut didampingi oleh Dosen Pembimbing MBKM, Ibu Yennyka L., S.Farm., M.Agr., Apt., Dosen Agribisnis “UPN Veteran” Jawa Timur, serta perwakilan dari Perhutani KPH Tuban, yaitu Bapak Bayu Nugroho, S.Hut. dan Ibu Sri Yuliati. Kegiatan ini dilaksanakan di Lahan Pekarangan Rumah Dinas KRPH Panceng, Ds. Panceng, Kec. Panceng, Kab. Gresik. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi praktis tentang pertanian berkelanjutan kepada anak-anak sejak usia dini, sekaligus menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan dan ketahanan pangan.

Kegiatan inti dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama berfokus pada edukasi berkebun, dimana anak-anak diperkenalkan secara singkat namun dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif terkait konsep dasar menanam, manfaat dari tanaman yang mereka tanam seperti cabai dan terong, serta bagaimana cara mereka merawat tanaman tersebut hingga tumbuh dan layak untuk dipanen. Kegiatan ini juga menjadi momen bagi anak-anak untuk menyadari bahwa makanan tidak hadir secara instan di meja makan, melainkan melalui proses yang panjang dan penuh perhatian. 

Sesi kedua dilanjutkan dengan praktik menanam langsung. Anak-anak tampak antusias ketika mereka diberikan kesempatan untuk menanam bibit cabai di polybag. Mereka dengan perlahan memasukan tanah yang sudah dicampur sekam padi di wadah polybag. Kegiatan ini dilakukan dengan penuh semangat meski tangan mereka mulai kotor oleh tanah. Setelah itu, bibit cabai ditanam dengan hati-hati di tengah polybag, dibantu oleh para mahasiswa dan dosen yang memastikan setiap anak memahami cara menanam yang benar, mulai dari kedalaman tanam hingga cara menutup kembali tanah di sekitar bibit. Aktivitas ini menjadi pengalaman berharga sekaligus menyenangkan bagi mereka. 

“Di era digital ini, makin sedikit anak-anak yang terbiasa bersentuhan dengan alam, termasuk kegiatan sederhana seperti berkebun. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menumbuhkan kembali ketertarikan mereka terhadap dunia pertanian dan pentingnya menjaga lingkungan, dimana mereka juga belajar hal yang mungkin tidak diajarkan di sekolah,” ujar Lilik Nadlifatin, U., guru pendamping di UPT SDN 322, Gresik.

Tak hanya itu, untuk menambah keseruan, mahasiswa juga mengadakan berbagai permainan edukatif berhadiah yang membuat anak-anak semakin antusias dan menciptakan suasana belajar yang hidup, menyenangkan dan penuh semangat.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran praktis yang menyenangkan, tetapi juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-2: Zero Hunger. Melalui pengalaman langsung menanam cabai dan terong di lahan pekarangan rumah dinas, anak-anak dikenalkan pada pentingnya ketahanan pangan dan praktik pertanian berkelanjutan. Langkah kecil ini dipercaya mampu membentuk pola pikir dan gaya hidup yang lebih peduli terhadap pangan dan lingkungan sekitar.

“Kami ingin anak-anak belajar bahwa sayur tidak serta-merta datang dari pasar. Mereka perlu tahu bahwa makanan perlu ditanam dan dirawat. Dari sini, mereka bisa belajar menghargai setiap makanan dan mulai peduli terhadap alam,” ungkap Bu Yennyka L., S.Farm., M.Agr., Apt., dosen pembimbing MBKM.

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari pihak Perhutani KPH Tuban dan KRPH Panceng selaku pemilik lahan Rumah Dinas. Mereka membuka akses terhadap pekarangan rumah dinas sebagai bentuk partisipasi dalam upaya edukasi anak-anak dan menanam bersama. “Kami sangat mendukung inisiatif mahasiswa yang mengadakan kegiatan positif semacam edukasi dan praktik tanam cabai ini. Apalagi jika tujuannya untuk pendidikan anak-anak di lingkungan sekitar,” ujar Ibu Sri Kurniasih, Ketua Paguyuban, pengelola lahan sayur dan edukasi lingkungan di Rumah Dinas.Diharapkan, kegiatan ini mampu menginspirasi anak-anak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan ketahanan pangan di masa depan yang lebih berkelanjutan dan bebas kelaparan. Dengan kolaborasi antara kampus, Perhutani, dan sekolah, kegiatan ini menjadi langkah kecil namun bermakna dalam membentuk generasi peduli lingkungan sejak dini. Seperti tema yang diusung, dari tangan-tangan kecil tersebut lahir harapan besar untuk bumi yang lebih baik.