Pasuruan, 21 Mei 2025 – Dalam industri perbenihan, keberhasilan produksi tak hanya bergantung pada kualitas benih yang ditanam, tetapi juga pada bagaimana benih tersebut disimpan sebelum dan sesudah proses produksi. Penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan material, menurunkan daya kecambah, serta meningkatkan potensi pemborosan sumber daya. Inilah yang menjadikan sistem penyimpanan berperan penting dalam menjamin kualitas produk pertanian, khususnya benih unggul yang digunakan oleh para petani.
PT Advanta Seeds Indonesia, perusahaan multinasional yang bergerak di bidang produksi dan distribusi benih hibrida, memiliki visi dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan misi berkomitmen untuk berkontribusi pada nilai-nilai SDGs. Melalui inovasi teknologi dan pengelolaan rantai pasok yang efisien, perusahaan ini hadir sebagai solusi atas permasalahan klasik di sektor pertanian, salah satunya kerusakan material akibat penyimpanan yang tidak sesuai. Salah satu solusi yang mereka implementasikan adalah penggunaan fasilitas cold storage untuk menjaga kualitas benih secara optimal. Langkah ini juga selaras dengan komitmen Advanta dalam mendukung nilai-nilai SDGs, yitu poin ke-12 “Responsible Consumption and Production”, yang mendorong pengurangan pemborosan bahan pangan, efisiensi energi dan sumber daya, serta penerapan praktik produksi yang lebih berkelanjutan.
Cold storage adalah fasilitas penyimpanan dengan suhu dan kelembapan terkontrol yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan produk, salah satunya benih tanaman. Prinsip kerjanya didasarkan pada pengaturan suhu dan kelembapan agar benih tetap berada dalam kondisi ideal untuk mempertahankan viabilitas dan daya tumbuhnya.
PT Advanta Seeds Indonesia telah memanfaatkan cold storage sebagai bagian dari sistem penyimpanan dan manajemen rantai pasoknya. Fasilitas ini digunakan untuk menyimpan benih induk yang akan digunakan dalam produksi, material hasil cleaning yang siap dikemas, benih yang dikembalikan (return), serta material impor dari luar negeri.
Penggunaan cold storage terbukti meningkatkan efisiensi dalam proses produksi. Dengan meminimalkan kerusakan benih, perusahaan dapat mengurangi kebutuhan produksi ulang yang pada akhirnya menghemat energi, air, dan sumber daya lainnya.
Lebih lagi, jaminan kualitas benih yang disimpan dalam suhu terkendali memastikan bahwa petani menerima benih dengan daya tumbuh tinggi. Hal ini berkontribusi pada hasil panen yang optimal dan mengurangi kemungkinan hasil panen terbuang sia-sia. Dengan demikian, adopsi teknologi cold storage oleh PT Advanta bukan hanya inovasi logistik, tetapi juga wujud nyata komitmen terhadap keberlanjutan industri pertanian nasional. Langkah ini sekaligus mendukung nilai SDGs No. 9 tentang “Industry, Innovation and Infrastructure”, dengan memanfaatkan teknologi modern untuk memperkuat sistem pertanian yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan.
Mahasiswa magang mandiri Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” Jawa Timur di PT Advanta Seeds Indonesia, yaitu Rizky Pratama Yudiansyah, Zico Ramdhani, dan Rafish Jadwa Ramadhan, berkesempatan untuk terlibat langsung dalam berbagai kegiatan di cold storage. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain stock opname, yaitu proses pencocokan antara data aktual benih di storage dengan data yang tercatat dalam sistem untuk memastikan keakuratan stok; grouping, yaitu kegiatan mengelompokkan benih hibrida berdasarkan jenis hybrid dan nomor lot sesuai dengan kuantitas serta dimensi yang telah ditentukan; serta movement preparing, yaitu proses menyiapkan benih yang akan dipindahkan dari cold storage ke area produksi berdasarkan permintaan (request). Melalui keterlibatan dalam kegiatan ini, mahasiswa dapat mempelajari bagaimana manajemen penyimpanan benih dilakukan secara sistematis dan efisien, serta pentingnya akurasi data, ketertiban pengelompokan, dan kesiapan logistik dalam mendukung kelancaran proses produksi.
Pengalaman ini membuka wawasan baru mengenai bagaimana inovasi teknologi dalam penyimpanan dapat mendukung keberlanjutan sistem pertanian. Terlibat langsung dalam kegiatan ini menjadi pengalaman berharga yang memperkaya pemahaman mahasiswa tentang kontribusi sektor industri terhadap pencapaian SDGs, khususnya dalam konteks efisiensi produksi dan penghematan sumber daya.
Langkah PT Advanta Seeds Indonesia ini patut diapresiasi sebagai kontribusi dalam mewujudkan pertanian yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan di Indonesia.