Malang, 17 Mei 2025 – UPT Pelatihan Pertanian Jawa Timur resmi menggelar Pelatihan “Teknologi Produksi Pertanian Masa Depan Angkatan I” sebagai upaya mencetak petani inovatif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Pelatihan ini diselenggarakan pada 5 – 9 Mei 2025 yang diikuti oleh petani muda, penyuluh pertanian, serta tenaga teknis pertanian dari berbagai daerah di Jawa Timur. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat sektor pertanian melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang kompeten di era digital.
Pelatihan ini selaras dengan agenda global Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, SDG 2: Zero Hunger, diwujudkan melalui peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan dengan pemanfaatan teknologi pertanian modern. Kedua, SDG 4: Quality Education, diimplementasikan dengan adanya pelatihan yang diadakan oleh instansi dengan tujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten pada bidangnya. Ketiga, SDG 12: Sustainable Cities amd Communities, yang dapat diimplementasikan melalui pelatihan pascapanen yang efisien, pengembalian sisa tanam pada lahan olahan, serta berbasis nilai tambah produk.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Plh. Kepala UPT Pelatihan Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, menandai komitmen pemerintah daerah dalam mendorong transformasi pertanian berbasis teknologi. Setelah seremoni pembukaan, Plh. Kepala UPT Pelatihan Pertanian memaparkan materi bertajuk “Kebijakan dan Strategi Pembangunan Pertanian di Jawa Timur”, dan “Konsep Smart Farming dan Teknologi Pertanian Masa Depan” oleh BBPP Ketindan. Pemaparan ini yang menjadi landasan arah pengembangan pertanian modern di Jawa Timur.
Yang menarik, pelatihan ini turut menggandeng mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur dari Program Studi Agribisnis. Mahasiswa bertindak sebagai asisten fasilitator, mendampingi peserta dalam sesi praktik dan diskusi. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara lembaga perguruan tinggi dan lembaga pemerintahan dapat menciptakan ekosistem pertanian yang lebih dinamis dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Pada hari kedua (6/5), peserta mendalami materi “Perencanaan dan Penerapan Greenhouse” bersama narasumber dari CV. Wonosari Horticulture Indonesia, serta pelatihan “Analisa Usaha Tani” bersama narasumber dari Polbangtan Malang. Materi dirancang untuk menanamkan wawasan agribisnis dan daya saing hasil pertanian di pasar modern.Pelatihan berlanjut di hari ketiga (7/5) dengan fokus pada komunikasi efektif dalam pertanian dan pengembangan produk digital. Materi disampaikan oleh Puspa Ayu I.P., S.TP., M.T., dari UPT Pelatihan Pertanian, yang menekankan pentingnya kemampuan petani dalam memasarkan produk secara cerdas di era digitalisasi.
Selain teori, peserta juga mengikuti kunjungan lapang (8/5), mengamati langsung budidaya pertanian masa depan untuk mendukung program swasembada pangan di CV. Wonosari Horticulture Indonesia. Pelatihan ini ditutup pada 9 Mei 2025 dengan sesi evaluasi dan implementasi berlatih, disertai harapan bahwa pelatihan pada Angkatan I mampu menjadi pionir transformasi pertanian berkelanjutan di Indonesia.