Partisipasi Mahasiswa Agribisnis UPN “Veteran” Jawa Timur Terhadap Penilaian SPPB – PSAT dan Penerbitan Healthy Certificate (HC) Di UPT. Pengawasan Dan Sertifikasi Hasil Pertanian Provinsi Jawa Timur

UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian merupakan instansi yang mengelola Sertifikasi, Pengawasan dan Penilaian Pangan Segar Asal Tumbuhan Hasil Pertanian yang berlokasi di Jl. Brigjend Katamso No.121, Kadungrejo, Kec. Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Kegiatan selama 3 bulan magang kami mengikuti kegiatan yang sedang terlaksana di kantor UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian. Kegiatan utama yang kami ikuti terdiri dari dua bagian, yaitu Penilaian SPPB – PSAT dan Penerbitan Healthy Certificate (HC). Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bermitra dengan UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian (PSHP), mahasiswa Agribisnis UPN “Veteran” Jawa Timur mendapat kesempatan untuk berpartisipasi langsung dalam kegiatan tersebut. Kami turut serta dalam kegiatan lapangan, mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan, serta menyaksikan seluruh proses dari awal hingga akhir. 

SPPB – PSAT (Sertifikasi Penerapan Penanganan yang Baik Pangan Segar Asal Tumbuhan) adalah sertifikat atau dokumen resmi yang diberikan oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D) kepada pelaku usaha pangan segar yang telah menerapkan sistem keamanan pangan hygiene sanitasi sesuai standar penanganan yang baik PSAT. Sebagai mahasiswa magang dari Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” Jawa Timur yang ditempatkan di UPT PSHP, kami turut terlibat dalam proses verifikasi lapangan yang dilakukan oleh petugas penilai SPPB–PSAT dari UPT. PSHP. Kegiatan penilaian ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelaku usaha telah memenuhi persyaratan dalam aspek sanitasi, higiene, keamanan pangan, serta penerapan praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practices atau GAP).

Mahasiswa diberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam seluruh rangkaian proses penilaian, mulai dari pengumpulan data, pemeriksaan dokumen, hingga observasi lapangan. Salah satu kegiatan penilaian SPPB – PSAT yang kami ikuti dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2025 di Hypermart, yang beralamat di Jl. Arief Rahman Hakim No. 155, Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Dalam kegiatan tersebut, kami menyaksikan secara langsung proses pengecekan dan penilaian yang dilakukan oleh tim verifikator. 

Selain itu, kami juga mendapatkan wawasan mengenai proses penerbitan Healthy Certificate (HC), yaitu sertifikat yang menyatakan bahwa produk pangan segar yang akan diekspor telah memenuhi persyaratan keamanan dan kualitas yang ditetapkan oleh negara tujuan. Sebelum HC diterbitkan, produk terlebih dahulu harus melalui tahapan uji sampling untuk memastikan kelayakan dan keamanannya. Dalam kegiatan uji sampling, petugas melakukan perhitungan interval untuk menentukan posisi penempelan label inception. Penempelan label ini tidak dilakukan secara acak, melainkan berdasarkan perhitungan tertentu agar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Setelah produk yang menjadi sampel diberi label inception, tahap selanjutnya adalah pengambilan sampel ke dalam karung untuk kemudian dilakukan proses pengemasan. Sampel yang telah dikemas akan ditimbang sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku dalam prosedur pengujian.

Setelah seluruh proses mulai dari pelabelan, pengemasan, hingga penimbangan selesai dan terorganisir dengan baik, sampel yang sudah siap akan dikirim ke Laboratorium Eurofins Angler BioChemLab sebagai bagian dari permohonan penerbitan Health Certificate (HC). Selama kegiatan magang kami di UPT. PSHP, komoditas yang menjadi objek uji sampling adalah biji pala (nutmegs).

Selama kegiatan pengujian bersama petugas UPT. PSHP, kami berkesempatan mengobservasi secara langsung beberapa perusahaan industri, yaitu PT Indoharvest Spice, PT. Gorom Kencana, PT. True Spices Indonesia, dan PT. Natura Java Spice, yang seluruhnya berlokasi di wilayah sekitar Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto. Dengan adanya keterlibatan langsung ini, kami sebagai mahasiswa Agribisnis UPN “Veteran” Jawa Timur memperoleh pengalaman nyata mengenai penerapan regulasi di lapangan, serta memahami pentingnya menjaga standar mutu dan keamanan pangan untuk melindungi konsumen sekaligus memperkuat daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global.Kegiatan ini mendukung poin SDGs Nomor 12 yaitu mengenai Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Penilaian SPPB – PSAT berperan penting dalam memastikan bahwa produk pangan segar asal tumbuhan diproduksi melalui praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practices/GAP), aman dikonsumsi, serta memenuhi standar sanitasi dan keamanan pangan. Sementara itu, penerbitan Healthy Certificate (HC) mendukung proses ekspor dengan menjamin bahwa produk pangan segar yang dikirim ke luar negeri layak konsumsi dan bebas dari cemaran, sesuai dengan ketentuan negara tujuan. Seluruh rangkaian kegiatan mulai dari verifikasi, sampling, hingga sertifikasi merupakan bagian dari sistem jaminan mutu yang tidak hanya melindungi konsumen, tetapi juga berkontribusi dalam pengurangan limbah dan peningkatan efisiensi dalam rantai pasok.