SOSIALISASI MENGENAI INOVASI PENGOLAHAN SUSU SAPI MENJADI SUSU GORENG DAN DIGITAL MARKETING KEPADA MASYARAKAT DESA KEMIRI

Mahasiswa Bina Desa PKKM 2024 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur menggelar sosialisasi di Desa Kemiri untuk memperkenalkan inovasi pengolahan susu sapi menjadi susu goreng dan pelatihan digital marketing yang bertujuan membantu warga desa memasarkan produk inovatif tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini berlokasi di Rumah Bapak Luth selaku Kepala Dusun Pangluan pada Senin, 19 Agustus 2024. Salsabila Arysca Dara, Olga Octyela Ayu Putri, Maysya Adetia, Daniel Ivandha Putra Wibowo, Muhammad Haqqi Andika dan Zaidan Akmal Athillah adalah mahasiswa kelompok 4 yang melakukan pendampingan kepada ibu-ibu warga dusun dan pemuda karang taruna.

Acara ini dibuka dengan penjelasan dari mahasiswa mengenai pentingnya susu sapi untuk kesehatan. Selanjutnya penjelasan tentang proses pembuatan susu goreng dan manfaat susu goreng. Susu goreng merupakan sebuah inovasi yang mengubah susu sapi menjadi produk baru dengan tekstur unik dan cita rasa khas. Sosialisasi ini menarik minat warga yang sebelumnya tidak pernah terpikir untuk mengolah susu sapi menjadi sesuatu yang berbeda dan bernilai jual tinggi. Hal ini dapat membantu masyarakat Desa Kemiri untuk menambah pendapatan serta menambah pengetahuan terkait banyaknya produk inovasi yang dapat di kreasikan dari bahan dasar susu sapi.

Mahasiswa melakukan demo masak yang memperlihatkan langkah-langkah praktis dalam membuat susu goreng. Selama demo masak, ibu-ibu tidak hanya menjadi penonton pasif, tetapi juga diberikan kesempatan untuk mencoba sendiri teknik melumuri adonan dan menggoreng susu. Mahasiswa memberikan bimbingan langsung dan memastikan setiap peserta memahami cara yang benar agar hasil akhirnya memuaskan. Keterlibatan aktif warga ini menambah semangat dan antusiasme, terutama ketika melihat hasil akhir susu goreng yang sukses dibuat oleh tangan mereka sendiri. Para audiens mencicipi cita rasa unik dari susu goreng tersebut. Mahasiswa juga memberikan tips dan trik agar susu goreng bisa memiliki daya tahan lebih lama dan tetap renyah ketika disimpan. Hal ini sangat berguna bagi warga yang berencana untuk menjual produk ini dalam skala lebih besar.

Para mahasiswa juga memberikan pelatihan mengenai strategi digital marketing, mulai dari menjelaskan cara-cara memanfaatkan media sosial dan platform online lainnya untuk mempromosikan susu goreng, dilanjut dengan pembuatan konten menarik hingga teknik penjualan online. Tujuannya adalah agar warga Desa Kemiri dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan melalui digital marketing.
Pembahasan digital marketing mengenai WhatsApp Business dan Facebook Marketplace. “Pemanfaatan Sosial Media menjadi alat jualan yang efektif, diam dirumah, scroll-scroll dapat uang” ujar Andika. Oleh karena itu, penting sekali bagaimana kita dapat memaksimalkan penggunaan gadget dan juga sosial media, untuk meningkatkan penjualan produk UMKM. Pada pelaksanaan sosialisasi digital marketing ini mungkin cukup efektif diterapkan dan diberikan kepada masyarakat Desa Kemiri karena data di lapangan masih banyak masyarakat yang belum bisa mengoperasikan media sosial mereka untuk mengiklankan produk atau penjualan produk. Melalui pemberian edukasi dan pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan dan menerapkan untuk meningkatkan penjualan mereka dan juga menjangkau lebih luas lagi target pasar.

Rata-rata masyarakat di Dusun Pangluan, Desa Kemiri sudah menggunakan aplikasi WhatsApp, dari kalangan anak-anak, remaja hingga dewasa, akan tetapi belum ada yang menggunakan WhatsApp Bussines padahal WhatsApp Bussines dapat digunakan untuk mempermudah konsumen dalam memesan produk kita, karena terdapat fitur katalog yang dapat menampilkan foto produk, deskripsi produk, harga produk, hingga penjualan produk. Sehingga pesanan dapat diproses dengan baik dan cepat tanpa ada kesalahan teknis. WhatsApp Bussines juga memiliki fitur iklan yang dapat mempromosikan produk, dengan ini masyarakat Desa Kemiri bisa beriklan secara langsung dan akan mendapat pesanan dari konsumen baru yang lebih banyak lagi. “Ibu-ibu masih banyak yang belum mengetahui adanya fitur WhatsApp Business karena mereka hanya menggunakan fitur story WhatsApp saja, dan hanya bisa mencakup nomor yang dia simpan” Ucap Andika. setelah kami kenalkan dengan WhatsApp Business para peserta langsung ingin tahu bagaimana cara menggunakannya dan bagaimana cara memasarkan produk mereka di WhatsApp Business. Dengan ini, bisa dikatakan bahwa sosialisasi mengenai pemasaran di sosial media bisa sangat bermanfaat untuk peserta pelatihan.
Aplikasi media sosial yang juga banyak digunakan masyarakat Dusun Pangluan adalah Facebook, akan tetapi hanya kalangan remaja, dari kalangan ibu-ibu hanya sebagian saja. Penggunaan fitur facebook marketplace ini digunakan untuk menjual produk di facebook untuk menjangkau konsumen yang menggunakan facebook. Marketplace facebook dapat menampilkan foto produk, harga produk, dan deskripsi produk, hingga bisa menampilkan lokasi yang sesuai dengan titik koordinat toko. Penjualan menggunakan marketplace ini sangat cepat karena akan selalu ditampilkan di beranda, dengan ini diharapkan dapat menambah konsumen.
Pemilihan sosialisasi digital marketing WhatsApp Business dan Facebook Marketplace bertujuan untuk memudahkan masyarakat Dusun Pangluan dalam memasarkan produknya dengan sosial media yang biasa mereka pakai sehari-hari. Tujuan kami dalam sosialisasi ini juga untuk mempermudah dalam pemasaran online menggunakan sosial media yang telah dipakai oleh masyarakat desa, dan bagaimana bisa memaksimalkan penggunaan media sosial untuk meningkatkan penjualan produk dan memperluas pemasaran.