Sosialisasi Hidroponik Wick System di Desa Mlorah: Menggali Potensi Budidaya Pakcoy  dengan Nutrisi AB Mix

19 Juni 2024, Mahasiswa KKN-T UPN Veteran Jawa Timur Desa Mlorah di  Kecamatan Nganjuk mengadakan sosialisasi terkait hidroponik wick system. Kegiatan ini  dilaksanakan untuk memperkenalkan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, efisien dan  mudah diterapkan kepada masyarakat setempat, dengan fokus khusus pada budidaya tanaman  pakcoy menggunakan nutrisi AB Mix. Pakcoy, atau yang sering disebut sebagai sawi sendok,  adalah salah satu jenis tanaman sayuran hijau yang kaya nutrisi dan memiliki masa panen yang  relatif singkat, sekitar 30-40 hari, sehingga menjadi pilihan yang cocok untuk diperkenalkan  kepada para petani di desa Mlorah.

Hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan  dengan memanfaatkan air yang diperkaya dengan nutrisi. Salah satu teknik yang diperkenalkan  dalam sosialisasi ini adalah wick system. Wick system merupakan metode hidroponik yang  memakai perantara sumbu di antara nutrisi dengan media tanam. Dalam sistem ini, tanaman  ditanam dalam media seperti rockwool, arang sekam, atau cocopeat yang ditempatkan di atas  wadah berisi larutan nutrisi. Sumbu yang terbuat dari bahan kapiler seperti kain flanel atau tali  kapas digunakan untuk menyerap larutan nutrisi dari wadah dan menyalurkannya ke akar  tanaman. Kesederhanaan dan rendahnya biaya perawatan membuat wick system menjadi  pilihan yang tepat untuk para petani pemula yang ingin mencoba hidroponik.

Selama sosialisasi, dijelaskan langkah-langkah praktis dalam budidaya pakcoy  menggunakan wick system. Pertama, persiapan alat dan bahan meliputi wadah tanam seperti pot atau bak/baskom, media tanam seperti rockwool, arang sekam, atau cocopeat, sumbu dari  kain flanel atau tali kapas, bibit tanaman dan larutan nutrisi pupuk AB Mix. Langkah kedua  adalah persemaian benih pakcoy di media rockwool yang dibasahi dan ditempatkan di tempat  yang teduh atau gelap hingga bibit tumbuh dengan dua daun sejati. Setelah itu, bibit pakcoy  yang telah siap dipindahkan ke wadah tanam yang telah dilengkapi dengan sumbu dan media  tanam. Kemudian jika sudah berkecambah, pindahkan ke tempat yang terang. Jika sudah  tumbuh daun keempat, dapat dilakukan pindah tanaman. Langkah selanjutnya adalah  pengaturan nutrisi, di mana larutan nutrisi AB Mix harus disiapkan sesuai dengan takaran yang  dianjurkan. Larutan ini mengandung unsur hara makro dan mikro yang penting untuk  pertumbuhan tanaman. Wadah nutrisi ditempatkan di bawah wadah tanam, dan sumbu akan  mengalirkan larutan ini ke akar tanaman. Terakhir, perawatan dan pemantauan tanaman  dilakukan secara rutin, termasuk memastikan tanaman mendapatkan pencahayaan yang cukup,  baik dari sinar matahari langsung maupun lampu grow light jika diperlukan, serta memantau  kelembaban media tanam dan ketersediaan nutrisi.

Sosialisasi ini diharapkan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa  Mlorah. Dengan menggunakan hidroponik, para petani dapat menikmati berbagai keuntungan,  seperti peningkatan hasil panen, kualitas tanaman yang lebih baik, serta pengurangan  penggunaan pestisida dan air. Selain itu, hidroponik wick system memungkinkan pemanfaatan  lahan yang terbatas, sehingga cocok diterapkan di area perumahan atau pekarangan rumah.  Dengan demikian, budidaya hidroponik tidak hanya mendukung ketahanan pangan lokal, tetapi  juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa. Melalui kegiatan ini,  masyarakat Desa Mlorah mendapatkan pengetahuan baru yang bermanfaat dalam  mengembangkan pertanian berkelanjutan. Mereka diperkenalkan dengan konsep pertanian  modern yang dapat dijalankan secara efektif dengan biaya yang relatif rendah. Dengan  semangat dan kerjasama dari seluruh warga, diharapkan metode hidroponik wick system dapat  diterapkan secara luas dan berkelanjutan, membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi desa ini.  Kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah awal yang penting dalam memperkenalkan  pertanian modern di Desa Mlorah. Jika diterapkan dengan benar, teknologi ini berpotensi  menjadikan kegiatan pertanian lebih produktif dan berkelanjutan, serta memberikan dampak  positif bagi kesejahteraan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat Desa Mlorah.