Magang MBKM bersama PT Indigen Karya Unggul Menyambut Menteri Desa, Pembangunan Daerah  Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT)

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan program  yang dikembangkan untuk mahasiswa oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi  (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek. Tujuan dari program ini adalah untuk  mendorong inovasi, kreativitas, kinerja dan kapasitas dibidang pendidikan tinggi.  Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ikut serta  mengikuti kegiatan Magang Mandiri Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yaitu terdapat dua mahasiswa dari Fakultas Pertanian, Program Studi Agribisnis, Lilik Nurohmah dan Aina Salsabila. Mereka berkesempatan mengikuti Program  Magang Mandiri MBKM di PT Indigen Karya Unggul di Kalasan Selomartani,  Sleman, Yogyakarta. Program yang dijalani dimulai dari bulan Februari hingga  Juni.

PT Indigen Karya Unggul merupakan salah satu perusahaan yang bergerak  pada sektor pertanian yang dirintis pada tahun 2019. Perusahaan ini fokus terhadap manajemen farming, penjualan produk fresh, bahan tanam hidroponik, pembuatan  sistem hdroponik, dan jasa pembuatan green house. PT Indigen Karya Unggul juga memiliki kegiatan yang rutin dilakukan  setiap waktu panen tiba, kegiatan tersebut dinamakan open farm. Open farm merupakan kegiatan wisata petik melon dan selada dan edukasi terkait sistem  budidaya hidroponik di Kalasan Sleman Yogyakarta. Konsep indigen farm  membuka wisata edukasi petik melon dan selada dengan tiket masuk gratis, para  pengunjung yang datang di kegiatan open farm akan didampingi oleh guide yang  akan memberikan informasi serta edukasi mengenai budidaya melon dan selada  hidroponik. Melon hidroponik yang dibudidayakan di dalam greenhouse memiliki  beberapa keunggulan diantaranya yaitu mengurangi serangan hama dan penyakit,  sehingga dapat meminimalisir penggunaan pestisida.

Melon yang dibudidayakan di PT Indigen Karya Unggul yaitu melon  dengan varietas sweet hami yang memiliki ciri khas yaitu daging buah berwarna  orange dan bertekstur crunchy, serta memiliki rasa buah yang manis. Sedangkan  seladah yang dibudidayakan merupakan varietas batavia yang memiliki ciri khas  daun yang renyah dan lebih tebal, tahan terhadap cuaca panas dan membentuk crop  (kepala) serta umur panen yaitu 45 hari setelah tanam. Adapun kriteria buah melon  yang sudah siap dipetik yaitu buah melon yang sudah berumur 45 hsp (hari setelah  polinasi) yang ditandai dengan net yang sudah rapat, daun bendera menguning dan  buah sudah diberi tanda (tag) sehingga pengunjung tinggal memilih buah melon  yang diinginkan.

Pada tanggal 3 Maret 2024 saat kegiatan open farm kami berkesempatan  menyambut Bapak Dr. (HC) Drs. A. Halim Iskandar, M.Pd Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Republik  Indonesia dalam penyambuatan tersebut terdapat produk unggulan kami yaitu jus  melon hidroponik. Adapun maksud dari datangnya Bapak Menteri Desa ke PT  Indigen Karya Unggul bertujuan untuk mengunjungi Kalasan Valley, Desa  Kalasan, Selomartani, Sleman, DIY yang dimana salah satu usaha rintisan anak  muda yang bergerak di sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan teknologi.  Tidak sedikit BUMDesa atau BUMDesa Bersama yang belajar ke Kalasan Valley,  dengan harapan mampu menduplikasi usaha untuk kemajuan desa.

Mahasiswa Program Studi Agribisnis Universitas Pembangunan Nasional  (UPN) Veteran Jawa Timur juga terlibat aktif sebagai team jus dan guide yang  dimana memproduksi jus melon hidroponik. Kegiatan ini merupakan bagian dari  upaya dalam penyambutan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan  Transmigrasi (Mendes PDTT). Dengan demikian, partisipasi mahasiswa Agribisnis  UPN Veteran Jawa Timur dalam kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana  kolaborasi antara institusi pendidikan dan perusahaan dapat menghasilkan manfaat  yang besar, tidak hanya bagi mahasiswa dan perusahaan, tetapi juga bagi  perkembangan pendidikan dan perusahaan di Indonesia secara keseluruhan.