Agenda 2030 menyerukan sistem pertanian dan pangan yang lebih efisien dan berkelanjutan, dan agar masyarakat beralih ke konsumsi dan produktivitas yang lebih berkelanjutan. Modernisasi pertanian di negara mana pun harus dipertimbangkan dengan mempertimbangkan kondisi nasional, populasi, sumber daya, dan kondisi ekonomi dan sosialnya. Metode produksi berkelanjutan memberikan alternatif yang diperlukan yang lebih bertanggung jawab secara ekonomi, lingkungan dan etis, dan lebih baik bagi hewan, manusia, dan planet ini. Contoh modernisasi pertanian praktis seperti; pemanfaatan kulit jeruk tidak hanya untuk mengurangi emisi limbah, tetapi juga mengarah pada pengembangan pangan fungsional, agribisnis teh kombinasi dan agriwisata, dan kita dapat menggunakan alat mutasi untuk menghasilkan jenis tanaman Krisan yang baru.